RDF briket dapat digunakan tidak  hanya oleh industri besar tapi dapat juga digunakan oleh industri  UMKM baik yang menggunakan boiler maupun burner untuk menggantikan penggunaan bahan  bakar kayu maupun solar. Nilai kalor yang dihasilkan RDF Briket lebih tinggi karena mencapai angka 5300 kkal, lebih tinggi jika dibandingkan dengan kalor yang dihasilkan oleh bahan bakar kayu maupun solar. Komposisi RDF briket yang berasal dari 70% sampah organik dan 30% sampah anorganik residu dipastikan bahwa penggunaan sampah organik akan menjadi lebih banyak sehingga sampah organik akan habis terolah dan tidak mencemari lingkungan. Selain itu perbandingan sampah organik yang lebih besar membantu untuk mengurangi kandungan emisi berbahaya yang dihasilkan. Keunggulan lain dari produk RDF briket adalah proses pembuatan RDF briket akan jauh lebih cepat karena tanpa harus menunggu proses pengeringan di Biodrying yang mencapai 21 hari menyebabkan produk yang dihasilkan akan lebih banyak dan sampah yang terolah pun semakin besar. Selanjutnya, dengan kapasitas yang sama nilai investasi yang dibutuhkan untuk membuat pusat pembuatan RDF hanya “seperlima” dari nilai investasi proyek Waste to Energy yang dibutuhkan di TPST Cilacap.